Posted by : Unknown Rabu, 01 Oktober 2014





Konseling disajikan dengan berbagai macam label. Sebagaimana metafora dunia bisnis, ada banyak produk yang saling bersaing dan menawarkan jasa yang sama atau lebih kepada para klien. Versi mahal produk ini di jual dengan label “Psikoterapi” yang dilaksanakan oleh praktisi yang biasanya spesialis professional yang sangat terlatih dan sering sekali berlatar belakang pendidikan kedokteran. Psikoterapi dapat menjadi sebuah proses yang panjang. Terlepas dari meningkatnya minat terhadap psikoterapi “ringkas” yang terdiri dari sepuluh hingga dua belas sesi, cukup fair untuk menyatakan bahwa sebagian besar psikoterapis mempertimbangkan perlunya klien berada dalam perawatan selama setahun atau lebih untuk mendapatkan hasil yang menggembirakan. Versi psikoterapi paling mahal dan ekslusif masih dipegang oleh Psikoanalisis Freudian Klasik.
Masih terdapat banyak perdebatan antara konseling dan psikoterapi. Beberapa orang mengklaim dapat membuat perbedaan yang jelas antara kedua hal tersebut. Psikoterapi mempresentasikan versi lebih dalam, lebih mendasar, atau melibatkan proses perubahan terhadap pasien yang lebih “sakit”. Sedangkan sebagian yang lain menyatakan bahwa pada dasarnya konseling dan psikoterapi melakukan tugas yang sama, menggunakan pendekatan dan teknik yang identik satu dengan yang lain, tetapi harus menggunakan judul yang berbeda sebagai respons dari tuntutan agensi yang mempekerjakanya

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI


a. Persamaan Psikoterapi dan Konseling
Persamaan antara konseling dan psikoterapi adalah membantu dan memberikan perubahan,
perbaikan kepada klien (yaitu, eksplorasi-diri, pemahaman-diri, dan perubahan tindakan/perilaku) agar klien dapat sehat dan normal dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Keduanya juga merupakan bantuan yang diberikan dengan mencoba menghilangkan tingkah laku merusak-diri (self-defeating) pada klien.
b. Perbedaan
Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:
  • Konseling
1.     Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.     klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.     konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.     konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.

  • Psikoterapi
1.     Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2.     klien dianggap sakit mental.
3.     klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.     Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
5.     Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
6.     terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blogger templates

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Social Icons

- Copyright © PSIKOLOGI PENDIDIKAN BIMBINGAN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -