Posted by : Unknown Rabu, 15 Oktober 2014



Ditulis oleh : Adelia Pribudi Astuti

Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia


Bagi beberapa orang yang belum mengenal dunia perkuliahan, mungkin merasa aneh ketika mendengar julukan “kupu-kupu” bagi beberapa mahasiswa. “Kupu-kupu” sendiri memiliki arti kuliah pulang-kuliah pulang. Istilah ini ditujukan pada mahasiswa yang hidupnya hanya dihabiskan di kampus saat kuliah dan di rumah saat tidak kuliah.
Apabila kita coba melihat dari berbagai faktor, mahasiswa yang bersifat “kupu-kupu” mendapatkan berbagai kerugian. Kerugian tersebut tidak hanya berdampak dalam jangka waktu pendek tetapi juga panjang. Mahasiswa “kupu-kupu” biasanya jarang bersosialisasi dan bersifat pasif. Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan di masa mendatangnya, karena biasanya tidak terasah softskillnya dan tidak tahu berbagai bakat yang ia punya.
Pada musim mahasiswa baru, banyak siswa baru yang masih merasa bingung dengan keadaan barunya. Saat inilah para mahasiswa baru menentukan apakah mereka ingin menjadi mahasiswa yang “kupu-kupu” atau tidak. Bagi mahasiswa yang memilih untuk menjadi “kupu-kupu” tentunya akan mendapatkan kerugian yang besar. Dalam hal ini tentunya dia tidak akan mengikuti berbagai unit kegiatan mahasiswa atau UKM yang ada di kampus.
Sebenarnya dalam UKM itu sendiri memiliki berbagai manfaat bagi mahasiswa di kampus khususnya mahasiswa baru. Ketika kita memilih menjadi mahasiswa “kupu-kupu” dan tidak mengikuti UKM, maka kita tidak akan mendapatkan berbagai informasi penting yang ada di kampus. Karena yang kita tahu hanya apa yang terjadi di dalam kelas dan rumah saja, tidak dengan keadaan sekitarnya. Dalam hal ini mahasiswa tersebut menjadi susah beradaptasi dengan lingkungan barunya karena kurangnya interaksi sosial.
Selain tidak bisa mendapatkan berbagai informasi penting, kita juga tidak bisa melatih softskill dan bakat yang kita punya. Padahal pada umumnya ketika kita memasuki dunia kerja kita sangat butuh yang namanya softskill dan bakat. Dua hal tersebut secara tidak langsung juga sudah melatih diri kita untuk bersikap siap menghadapi kondisi apapun di dunia nyata nantinya. Hal ini penting bagi para mahasiswa baru yang mungkin baru beradaptasi. Bila kita tidak melatih dua hal tersebut maka kerugiannya sangatlah besar.
Tidak bisa mendapatkan banyak teman dan jarang mengenal teman seangkatan, kakak senior ataupun dosen-dosennya. Hal tersebut juga merupakan salah satu kerugian menjadi mahasiswa “kupu-kupu”. Disini merupakan hal penting mempunyai banyak teman di lingkungan yang baru. Karena kita tidak bisa hidup secara individu dan tentunya kita memerlukan bantuan seseorang. Bantuan tersebut akan terasa lebih mudah dan nyaman bila itu berasal dari teman kita sendiri. Apalagi bila kita merupakan penduduk baru di lingkungan tersebut. Tentunya hal tersebut juga akan menimbulkan kerugian besar di kelangsungan hidup kita.
Menjadi mahasiswa yang “kupu-kupu” mungkin dapat menghasilkan keuntungan. Kita mungkin bisa lebih fokus dalam tugas kuliah dan bisa mendapatkan nilai tinggi karena jam belajar tidak terpotong oleh berbagai kegiatan. Namun semua hal itu hanya berlaku untuk sementara waktu saja, tidak berlaku dalam jangka waktu panjang.
Mahasiswa yang tidak “kupu-kupu” mungkin juga bisa mendapatkan berbagai kerugian. Dalam hal ini mungkin mahasiswa yang aktif bisa saja terlambat mengerjakan tugas dan nilai yang mereka peroleh tidak besar. Namun kerugian itu masih tetap bisa diatasi dan tentunya kerugiannya hanya bersifat sementara.
Dampak yang ditimbulkan ketika kita memilih menjadi mahasiswa yang “kupu-kupu” tidak akan terasa dalam jangka pendek. Hal ini mungkin akan kita rasakan di waktu mendatang ketika kita mulai memasuki dunia kerja dan kehidupan yang sebenarnya. Akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi pada kita bila kita bisa menjadi mahasiswa yang tidak “kupu-kupu”. Salah satu cara yang dapat kita lakukan yaitu seperti mengikuti salah satu UKM pada fakultas.
Dari UKM, kita sudah bisa memulai untuk melatih softskill dan memunculkan bakat yang kita punya. Selain itu kita juga bisa mendapatkan berbagai informasi penting tentang lingkungan sekitar yang dapat mempermudah kita dalam bersosialisasi. Kita juga bisa menambah banyak teman untuk membantu kita dalam berbagai hal. Serta dari UKM kita juga bisa meperdekat diri dengan dosen-dosen yang ada di fakultas maupun universitas.
Selain dari UKM kita juga bisa mengikuti kegiatan sederhana seperti gotong royong di daerah tempat tinggal. Hal ini juga bisa membantu dan mempermudah kita untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Apalagi bila kita merupakan penghuni baru di lingkungan tersebut.
Mengubah diri kita menjadi mahasiswa yang tidak “kupu-kupu” memang tidak mudah. Tentunya akan mendapatkan berbagai rintangan karena kita sudah mulai aktif dengan kegiatan di luar kuliah. Namun semua rintangan tersebut tetap masih bisa teratasi dengan mudah tentunya yaitu dengan kita belajar disiplin.
Dalam dunia perkuliahan kita dituntut untuk bisa bersikap lebih dewasa dengan tidak hanya memikirkan dampak sekarang tapi juga nantinya. Kita dituntut untuk lebih disiplin, baik itu disiplin waktu ataupun hal lain. Dengan demikian kita bisa mengatur waktu yang kita punya agar kita bisa menempatkan diri kita di kepentingan tertentu tanpa mengganggu waktu kuliah.
Sifat keuntungan yang kita dapat ketika menjadi mahasiswa “kupu-kupu” hanyalah sementara dan tidak berdampak pada masa yang mendatang. Lalu keuntungan yang kita dapat ketika menjadi mahasiswa tidak “kupu-kupu” bersifat lama dan berdampak besar hingga di masa mendatang. Begitu juga dengan kerugiannya.
Kini kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Karena kita telah memasuki dunia baru yaitu dunia mahasiswa. Yang tentunya semua hal yang kita lakukan harus telah di pikirkan matang-matang sebelumnya. Tentunya dengan hasil dan dampak yang akan kita peroleh di masanya kelak.

Sumber : http://muda.kompasiana.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blogger templates

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Social Icons

- Copyright © PSIKOLOGI PENDIDIKAN BIMBINGAN -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -